5 Peran Biokimia dalam Kedokteran
Jumat,21 Februari 2025 - 10:46:49 WIBDibaca: 102 kali

Salah satu fasilitas penunjang pendidikan pada prodi kedokteran Universitas 17 Agustus (UNTAG) Surabaya adalah laboratorium biokimia. Laboratorium ini berfungsi agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang mereka peroleh hasil pembelajaran di kelas menggunakan praktik langsung. Ilmu biokimia dan Ilmu kedokteran erat kaitannya sebagai penunjang untuk melakukan terapi medis sehingga memiliki dasar kuat dan rasional dalam praktik pengobatan serta pengetahuan baru para peneliti untuk mengetahui kesehatan makhluk hidup
Menurut Robert dalam Buku Biokimia Harper “Kesehatan ialah keseimbangan harmonis reaksi-reaksi biokimia pada tubuh. Sedangkan penyakit mencerminkan bahwa terdapat kelainan biomolekul dan reaksi biokimia pada tubuh”. Biokimia sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang molekul-molekul, senyawa dan reaksi kimia yang terjadi dalam makhluk hidup. Berkembangnya zaman, perlahan namun pasti, kita percaya bahwa, ilmu biokimia berperan penting dalam menjawab kelainan molekul, reaksi kimia, proses biokimia atau yang disebut (penyakit) pada makhluk hidup.
Berikut 5 peran biokimia dalam kedokteran:
- Memahami proses penyakit: Biokimia membantu kita memahami mekanisme molekuler yang mendasari berbagai penyakit. Misalnya, pada diabetes, terjadi gangguan pada metabolisme karbohidrat, karena kekurangan insulin/resistensi insulin.
- Diagnosis Penyakit: Banyak tes diagnostik dalam kedokteran yang didasarkan pada prinsip-prinsip biokimia. Misalnya pemeriksaan kadar hemoglobin pada darah dapat membantu mendiagnosa penyakit tertentu seperti anemia.
- Pengambangan Obat: Biokimia berperan penting dalam pembuatan dan pengembangan obat baru. Pemahaman tentang struktur, fungsi molekul target obat, dan jalur metabolisme pada tubuh penting untuk merancang obat efektif dan aman.
- Terapi gen: Biokimia berperan dalam terapi gen atau teknik untuk memperbaiki kelainan genetik yang menyebabkan penyakit. Misalnya pada penyakit fibrosis kistik, terjadi mutasi pada gen yang mengatur produksi protein CFTR. Terapi ini bertujuan untuk memperbaiki/ menganti gen yang rusak.
- Nutrisi dan Kesehatan: Biokimia membantu kita memahami peran nutrisi dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Misalnya, kekurangan vitamin atau mineral tertentu dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan berbagai penyakit. Contohnya pengaruh pola makan dalam mengelola asma.
Kesimpulan: Pengetahuan baik tentang biokimia, disiplin ilmu lainnya dan pemakaian bijaksana pemeriksaan laboratorium merupakan hal esensial bagi rasionalitas ilmu kedokteran dalam diagnosis dan pemantauan terapi kesehatan.
Litelatur:
- Dadha, P & Nallagatla, H. 2024. Biochemical and Nutritional Profiles in Asthma Patients with and without Perceived Food Allergies: A Hospital-Based Case-Control Study in India. Journal of Asian Health. https://journalofasianhealth.org/index.php/jasianh/article/view/46/135
- Lee, J. A., Cho, A., Huang, E. N., dkk. 2021. Gene therapy for cystic fibrosis: new tools for precision medicine. Journal of Translational Medicine 19, 452. https://doi.org/10.1186/s12967-021-03099-4
- Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. 2009. Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
- Suriani, N. 2012. Gangguan Metabolisme Karbohidrat Pada Diabetes Melitus. Malang. Fakultas Kedokteran Brawijaya
- World Health Organization. 2001. Iron Deficiency Anemia: Assessment, Prevention and Control. A guide for programme managers. Geneva: WHO
Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya