Diabetes
Mellitus (DM), biasa dikenal juga sebagai kencing manis merupakan penyakit
gangguan metabolism tubuh menahun yang terjadi akibat hormon insulin dalam
tubuh tidak dapat digunakan secara efektif dalam mengatur keseimbangan gula
darah, sehingga meningkatkan konsentrasi kadar gula dalam darah.
Diabetus
Melitus ada beberapa macam, yaitu:
1. Diabetus
Melitus Tipe 1 umumnya muncul pada usia muda, terjadi karena rusaknya sel beta
di pankreas, sehingga memerlukan insulin eksogen (insukin injeksi) seumur
hidup; disebabkan adanya autoimun.
2. Diabetus
Melitus Tipe 2 merupakan tipe yang paling banyak dihadapi di dunia, menyerang usia
dewasa. DM tipe 2 terjadi akibat hormon insulin yang tidak berfungsi dengan
baik sehingga kadar gula meningkat, biasanya terjadi karena faktor obesitas dan
keturunan, dapat menyebabkan komplikasi bila tidak dikendalikan.
3. Diabetes
Gestasional, jenis ini timbul saat kehamilan, penyebabnya ada riwayat DM dari
keluarga, obesitas, usia ibu ketika hamil, memiliki riwayat melahirkan bayi
besar ataupun riwayat lainnya. Diabetes jenis ini apabila tidak ditangani segera,
maka beresiko komplikasi ketika persalinan, menyebabkan bayi lahir dengan berat
lebih dari 4000gram bahkan kematian bayi dalam kandungan.
4. Diabetes
Melitus Tipe Lain terjadi karena adanya kelainan kromosom mitokondria DNA, bisa
juga karena infeksi dari rubella congitenal. DM ini juga bisa disebabkan
oleh obat atau zat kimia seperti obat terapi HIV/AIDS atau setelah melakukan
transplantasi organ.
Diagnosis DM
dilakukan berdasar pemeriksaan kadar glukosa darah dan HbA1c. Menurut WHO,
nilai normal glukosa puasa (8 jam) adalah 70 mg/dL (3,9 mmol/L) - 100 mg/dL
(5,6 mmol/L). Gejala yang dialami seseorang terindikasi penyakit DM yaitu
polyuria (sering kencing), polydipsia (sering merasa haus), polifagia (sering
merasa lapar), adanya penurunan berat badan tanpa sebab, selain itu gejala lain
yang dialami penderita merasa badannya lemah, kesemutan, gatal dan mata kabur.
Pencegahan
penyakit Diabetus Melitus terutama bagi orang-orang yang memiliki resiko
bertujuan untuk memperlambat munculnya DM yaitu mengubah gaya hidup, seperti
melakukan olah raga minimal 30 menit perhari, istirahat dan tidur cukup minimal
6 jam sehari, tidak duduk secara terus menerus dalam waktu lama, menjaga
konsumsi gula perhari.
Mulai
sekarang, mari menerapkan pola hidup sehat, karena dapat mengurangi munculnya
penyakit, tidak hanya Diabetus Melitus, namun juga penyakit lain yang mungkin
dapat muncul. Lakukan medical checkup secara rutin dan konsultasikan
hasilnya dengan dokter, ya. (wed/fk)
Sumber :
1. Mean
Fasting Blood Glucose. https://www.who.int/data/gho/indicator-metadata-registry/imr-details/2380
2. MedTalk UNTAG on Instagram @kitauntagsby. Sweet Trap: Diabetes
Pada Anak Muda.
3. Puspita,
R. dkk. 2020. Buku Saku Diabetes Melitus Untuk Awam. UNS Press. Jawa
Tengah.
4. Soelistijo,
S. A. S, dkk. 2021. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe
2 Dewasa di Indonesia. PERKENI. Jakarta.