Body
posture merupakan salah satu bentuk komunikasi kinesik Body posture adalah
sikap tubuh atau bagian tubuh yang terjadi dalam durasi cukup lama (lebih dari
2 detik), sehingga bisa menjadi ekspresi sikap, perasaan, dan mood orang yang
bersangkutan.
Dari
studi eksperimental yang dilakukan oleh James pada tahun 1932 (Givens, 2000)
teridentifikasi 4 kategori postur tubuh, sebagai berikut:
a.
Forward lean (condong ke depan), yang menunjukkan makna "penuh
perhatian"
b.
Drawing back (menarik diri ke belakang) atau tuming away (pergi atau
membalikkan badan/kepala) yang bermakna "negatif",
"penolakan"
c.
Expansion (mengembangkan tubuh anggota tubuh), yang bermakna
"bangga", "sombong"
d.
Forward Heaning trunk (tubuh condong ke depan), bowed head (kepala menunduk),
drooping shoulders (bahu terkulai), dan sunken chest (dada menekuk), yang
bermakna "depresi/tertekan", "sedih", "
Sedangkan
Albert Mehrabian (Givens, 2000) menyatakan dimensi primer dari postur yaitu kesiapan rileks Sikap Kepala
Menarik
dagu ke dalam leher ada pembuluh darah yang sangat penting di sepanjang saluran
pemapasan. Dengan menarik dagu ke dalam berarti leher terlindungi. Postur tubuh
ini menunjukkan makna tentang rasa takut, tidak berdaya karena ada sesuatu yang
dirasakan mengancam. Menegakkan Kepala Dengan menegakkan kepala berarti leher
tidak terlindungi. Ini menunjukkan adanya rasa aman dan yakin pada din sendiri
serta siap memperhatikan lingkungan dan bertindak. Namun, menegakkan kepala
secara berlebihan bisa diartikan sombong. Melemparkan/menggelengkan/memutar
kepala dengan cepat ke arah belakang, Bila sikap ini disertai dengan pandangan
kesediaan menghadapi sesuatu, bisa diartikan menantang. Bila sikap ini
dilakukan dengan tenang, maka muncul kesan otoritas, berwibawa, dan berkuasa, Kepala
dengan lemas dikebelakangkan, Sikap ini menunjukkan sikap pasif, lamban, senang
melamun, lemah tapi senang menikmati sesuatu.
Menundukkan
kepala Kepala yang ditundukkan beberapa kali menunjukkan makna persetujuan. Bila
kepala ditundukkan sambil mata melihat ke bawah, maka artinya seseorang ingin
menghindari pandangan atau menyembunyikan sesuatu karena mempunyai kesalahan
yang biasanya ia sadari Bila kepala ditundukkan, urat-urat leher lemes, dan
mata terbuka penuh, maka artinya orang tersebut sedang memikirkan sesuatu. Menjulurkan
kepala, artinya berminat terhadap dunia luar, ingin tahu apa yang terjadi di
sekitarnya, Mermutar kepala sehingga menghadap penuh, bermakna pengakuan pada
orang lain, kesediaan untuk bertindak, percaya pada diri sendiri. Mermutar
kepala sehingga tidak menghadap penuh, disertai pandangan mata dari sudut mala,
berarti ariga. Memutar kepala ke arah berlawenen (membuang muka), bisa memiliki
arti: ingin mengusir pikiran yang mengganggu, menolak sesuatu, atau tidak mau
mengakui orang lain. Memiringkan kepala Secara biologis bisa karena ingin
melemaskan urat leher yang dirasa mengganggu. Dalam hubungan sosial bisa
bermakna bersedia diperintah/dipimpin, sedang menajamkan talinga karena ingin
mendengarkan baik-baik/memusatkan perhatian ke arah suara. Mengangkat bahu
perasaan terancamt tidak yakin pada diri sendiri (merasa tidak pasti). Menurunkan
bahu perasaan bebas; yakin atas diri sendiri.Berganti-ganti mengangkat dan
menurunkan bahu.
Sumber:
Kumar,
Vijaya. 2006. All You Wanted To Know About Body Language (ter). Cleh Yuita
Tirtiseputro) Jakarta PT BIP,
Mulyana,
Deddy 2005. Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar. Banding Remaja Rosdakarya
Pease,
Allan 1996 Body Language (ter). Oleh Arum Gayatri), Jakarta Arcan
Strehle,
Hermann 1983. Maeinen, Gesten, Und Gebartien (ter). Oleh Dra Hanna Widjaya).
Bandung Bro Prikologi Persona
Givens,
David B. 2006. The Nonverbal Dictionary. Wshington Center for Nonvertel Studes