Rokok dan Vape sebagai Ancaman Nyata bagi Paru-Paru
05 Juni 2025

Rokok dan Vape sebagai Ancaman Nyata bagi Paru-Paru

Globalisasi pada zaman modern saat ini membawa banyak pengaruh perkembangan, termasuk di dalamnya adalah tren konsumsi rokok di masyarakat. Rokok seakan-akan menjadi kebutuhan primer bagi perokok aktif yang harus selalu ada dalam kesehariannya. Padahal, rokok mengandung banyak bahan kimia adiktif yang berbahaya bagi kesehatan tubuh, khususnya kandungan tar dan nikotin di dalamnya. Bahaya tersebut tidak hanya mengintai si perokok aktif, tetapi juga mengintai perokok pasif yang menghirup asap rokok, baik sengaja ataupun tidak disengaja. Beberapa contoh masalah kesehatan yang ditimbulkan akibat asap rokok adalah penyakit paru kronis, kanker, sampai dengan penyakit jantung.

 

Alih-alih menghentikan konsumsi rokok, masyarakat banyak yang beralih menuju penggunaan rokok elektrik (vape). Amjad dkk. (2025) menjelaskan bahwa vape menggunakan cairan yang mengandung bahan pengental (vitamin E asetat), perasa (diasetil, mentol, etil vanilin), zat adiktif (nikotin), dan pelarut (gliserin, propilen glikol) dimana seluruh bahan kimiawi tersebut dapat menyebabkan timbulnya peradangan, iritasi, dan bersifat toksik bagi tubuh.

 

Penelitian yang dilakukan oleh Carey dkk. (2024) juga memaparkan bahwa pasien wanita berusia 40 tahun didiagnosis mengalami bronkiolitis obliterans. Pasien tersebut memiliki keluhan berupa asma, batuk kering berkepanjangan, pusing, dan sakit kepala ringan. Pasien tersebut juiga merupakan perokok aktif selama 4 tahun dan berhenti menggunakan rokok konvensional, tetapi beralih menggunakan vape.

 

Bronkiolitis obliterans merupakan kondisi dimana terjadi penyempitan saluran napas pada bronkiolus akibat peradangan dan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) sehingga menghambat pertukaran oksigen dan karbondioksida serta distribusi oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, pasien mengalami kesulitan bernapas dan pusing berkepanjangan.

 

Oleh karena itu, vape tidak dapat dijadikan alternatif pilihan untuk berhenti merokok. Vape memiliki bahaya yang sama besarnya dengan rokok konvensional. Ancaman penyakit dari vape dan rokok tidak hanya membahayakan bagi si perokok, tetapi juga terhadap keluarga, orang terdekat, dan juga masyarakat di lingkungan tersebut yang menghirup udara yang sama dengan perokok tersebut.

 

 

 

Referensi

 

Amjad, M.A., D.O. Trujillo, R.M. Estrada-Y-Martin & S.V. Cherian. 2025. E-Cigarette or Vaping Product Use-Associated Lung Injury: A Comprehensive Review. International Journal of Environment Research and Public Health. 22(792): 1-19. DOI: 10.3390/ijerph22050792.

 Carey, L., K. Johnson, J. Villalba & M. Baqir. 2024. Vaping-associated constrictive bronchiolitis. Respiratory Medicine Case Reports. 51:1-4. DOI: 10.1016/j.rmcr.2024.102062.

 Varghese, J. & P.M. Gharde. 2023. A comprehensive review on the impacts of smoking on the health of an individual. Cureus. 15(10):1-9. DOI: 10.7759/cureus.46532.

 Weerakkody, Y., H. Knipe & M. Farhadi. 2010. Obliterative bronchiolitis. Radiopedia. DOI: 10.53347/rID-11010.

back top